Rayap merupakan serangga pemakan kayu (xylophagus) atau bahan-bahan yang terutama terdiri dari selulosa. Pada keadaan yang luar biasa rayap juga bersifat kanibal di dalam koloninya, tetapi rayap bukan predator. Di antara komponen kayu, di samping selulosa, hemiselulosa juga mengalami degradasi, sedangkan lignin tidak dapat dicerna walaupun mampu didegradasi. Kemampuan rayap mencerna selulosa diakibatkan oleh adanya hubungan sismbiosis mutualisma dengan organisme simbion di dalam ususnya.
Rayap sering sekali menimbulkan kerusakan yang parah pada bangunan dan isi bangunan serta dapat membahayakan penghuninya. Terkadang sampai timbul masalah yang tidak sedikit mengalami kerugian salah satu contoh bangunan dapat ambruk roboh sangat singkat umurnya ketika sudah terkena serangan rayap, merusak interior bangunan, kertas arsip, karena rayap akan memakan bahan yang mengandung selulosa (kayu).
Rayap munculnya dari tanah sehingga idealnya penanganan anti rayap dimulai dari pra konstruksi. Pada saat bangunan sudah berdiri/pasca konstruksi pun penanganan anti rayap dapat dilakukan sesuai standar teknis kerja yang diakui. Bentuknya seperti semut, tapi kita semua lebih mengenalnya sebagai serangga yang merugikan, “memakan” kayu rumah. Rak buku, pintu, meja, semua bisa dimakan nya. Kadang dari luar nampak “aman-aman” saja, namun jika kamu tekan, biasanya langsung “runtuh” alias keropos kayu di rumah anda. Mahluk apa gerangan yang membuat semua hal ini bisa terjadi ? Kamu mungkin pernah mendengar namanya, namun belum pernah melihatnya langsung tapi sangat ingin membasmi si rayap ini.
Serangga Rayap ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dikenal juga dengan nama semut putih, beberapa daerah memiliki nama khusus, seperti Ranggas (Jawa tengah/timur), Anai-Anai (Sumatera), Sumpiyuh, Rinyuh (Jawa Barat). Dalam bahasa Inggris Rayap disebut juga Termites, atau White ants (semut putih) namun karna sifatnya yang merusak sehingga para pemilik rumah seringkali mencari berbagai cara untuk membasmi rayap ini