Showing posts with label pest control. Show all posts
Showing posts with label pest control. Show all posts

Sunday, May 29, 2011

Pest Control

Di Indonesia pada umumnya ada tiga jenis rayap tanah yang paling sering menyerang bangunan antara lain rayap tanah jenis macrotermes, microtermes, dan coptotermes. Rayap tanah hidup dan berkembang biak optimal didalam tanah pada kedalaman 1 – 2 meter. Rayap membangun kerajaannya dengan cara berkoloni dan hidup secara berkasta. Kasta tertinggi adalah ratu dan raja, tentara, dan pekerja merupakan kasta terendah. Kasta pekerja yang bertugas merawat dan memberi makan kasta-kasta lain dalam satu koloni. Sifat transfer makanan dari rayap satu ke ribuan rayap lainnya adalah cara kerja mereka sehingga meyebabkan kecepatan kerusakan terhadap bahan bahan yang mengandung sellulosa seperti, kayu, kertas karpet, kabel dll yang merupakan makanan pokok rayap. Tingkat kerusakan dan daya jelajah dari tiga jenis rayap tanah yang paling hebat adalah jenis Coptotermes. Berdasarkan hasil survey dan kondisi bangunan yang sudah terinfestasi rayap maka kami merekomendasikan tindakan pengendalian dengan sistem pengumpan (Termite baiting system).

Adapun keuntungan dari TBS ini sehingga kami merekomendasikan dengan system tersebut adalah :

A.  Termite Baiting System tidak akan mengganggu atau merubah struktur  bangunan yang ditempati. Dengan sistem ini tidak perlu melakukan pengeboran pada interior maupun exterior.
B.   Termite Baiting System tidak hanya membentengi bangunan dari serangan  rayap, namun dapat memusnahkan koloni rayap.
C.    Dapat memberikan proteksi dari serangan rayap selama mungkin.
D.    System ini sangat cocok untuk highrise building.

METODE PELAKSANAAN TERMITE BAITING SYSTEM

Metode : Termite Baiting System (TBS) dengan menggunakan metode pengumpanan.
Cakupan hama :   Rayap Tanah (Subterranean Termite) jenis Coptotermes Sp dan rayap jenis macro / micro.
PROSEDUR PEKERJAAN
a. Installation
Dilakukan pemasangan sistem pengumpanan pada lokasi :
Above-Ground Station (AG)
Stasiun umpan yang dipasang langsung pada bangunan yang terserang. (hanya dipasang jika sudah ada serangan rayap aktif). Berisikan racun rayap berbentuk tissue yang disukai rayap.

In-Ground Station (IG)
Stasiun umpan yang ditanam ke dalam tanah di sekeliling bangunan setiap ± 5-8 m. Stasiun umpan berisikan kayu umpan untuk memancing rayap yang sedang mencari makanan.


b. Monitoring
Dilakukan pemeriksaan rutin pada In-Ground Station tiap 2 minggu sekali. Jika ditemukan adanya serangan rayap aktif pada kayu umpan, maka kayu umpan diganti dengan recuit II.  Monitoring juga dilakukan pada Above-Ground Station untuk memastikan apakah umpan telah termakan dan jumlah umpan masih mencukupi sampai monitoring selanjutnya. Pada saat melakukan monitoring, dilakukan pula inspeksi pada area disekitar station dan area kritikal lainnya untuk mengetahui adanya infestasi rayap baru.

c. Elimination
Dilakukan pemeriksaan rutin & penambahan tissue di dalam In-Ground & Above-Ground Station tiap 2 minggu sampai koloni rayap habis tereliminasi (umumnya 3-6 bulan)


d. Monitoring Lanjutan
Setelah proses eliminasi koloni selesai, teknisi akan tetap melakukan monitoring pada Above-Ground Station dan mengganti Recruit II pada In-Ground Station dengan WMD / kayu umpan kembali.


Monday, April 11, 2011

Pest & Termite Control System

INTEGRATED PEST MANAGEMENT


Sistem Injeksi Rayap
Merupakan suatu sistem pengendalian serangga dan tikus yang terbukti sangat efektif, efisien sekaligus kompetitif.
Untuk melaksanakan Integrated Pest Management diperlukan langkah-langkah awal sebagai berikut:
Ø Inspeksi hama.
Ø Indentifikasi hama.
Ø Seleksi cara-cara pengendalian hama.
Ø Pelaksanaan pengendalian hama.
Ø Evaluasi


Konsep Integrated Pest Management yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Kombinasi beberapa metode pengendalian
Tujuan mengkombinasikan metode pengendalian adalah:
Ø Lebih cepat.
Ø Lebih berhasil.
Ø Tahan Lama.

b. Ekonomis
Tujuannya agar biaya yang dikeluarkan harus seimbang dengan hasilnya, harus efektif, tepat guna dan tepat sasaran.

c. Aman
Dalam pelaksanaan pengendalian tidak ada efek sampingan yang merugikan kesehatan dan lingkungan.

d. Mengeliminasi hama
Integrated Pest Management adalah suatu sistem untuk mengeliminasi hama pada suatu area sehingga hama tidak berasal dari dalam area tersebut kemudian dilakukan monitoring untuk membunuh hama yang datang dari luar, sehingga target eliminasi hama dapat tercapai.

2. Sanitasi
Hama akan selalu ada apabila masih terdapat persediaan makanan, air dan tempat tinggal.
Sanitasi lingkungan yang baik dapat mencegah hama berkembang biak secara cepat dan sangat membantu berhasil atau tidaknya program Integrated Pest Management.
Tindakan yang perlu dilakukan dalam sanitasi lingkungan adalah :
Ø Pemeriksaan air bersih.
Ø Pengawasan pembuangan air kotor.
Ø Pengendalian serangga dan tikus.
Ø Pengawasan pembuangan sampah.
Ø Pengendalian pencemaran.


PROSEDUR PEKERJAAN

Metode : Integrated Pest Management
a. Initial Treatment (bulan I)
b. Regular Treatment (bulan II - XII)
Masa kontrak : min. 1 tahun


Cakupan hama :

a. Tikus ( Semua Jenis Tikus )
b. Serangga merayap (semua jenis kecoa, semut, laba-laba, lipan dll)
c. Serangga terbang (lalat, nyamuk dll).


Prosedur pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Initial Treatment
Pengendalian hama secara menyeluruh dengan tujuan untuk mengeliminasi populasi hama yang ada. Initial Treatment akan disertai juga dengan saran dan rekomendasi tentang perbaikan sanitasi, penutupan akses masuk hama, pemindahan sarang dan saran lainnya guna mendukung keberhasilan pengendalian.

b. Regular Treatment
Pengendalian hama dengan metode “Inspected-Treated” dengan tujuan untuk mencegah dan memonitor re-infestasi hama yang berasal dari lingkungan sekitar. Dengan regular treatment ini diharapkan pertumbuhan populasi hama baru dapat dihentikan sejak dini. Regular Treatment akan disertai juga dengan saran dan rekomendasi tentang perbaikan sanitasi dll yang ditemukan saat inspeksi dan monitoring rutin.
Untuk pengendalian tikus, dilakukan pengendalian terpadu dengan metode “3 Rings Monitoring System” yaitu :

a. Ring I pada sekeliling pagar (sisi dalam) bangunan, bertujuan untuk memonitor, mencegah masuknya tikus dari lingkungan sekitar ke halaman dan mengeliminasinya.

b. Ring II pada sekeliling dinding (sisi luar) bangunan, bertujuan untuk memonitor, mencegah masuknya tikus dari halaman ke dalam bangunan dan mengeliminasinya.

c. Ring III pada sekeliling dinding ruang dalam bangunan, bertujuan untuk memonitor sekaligus mengeliminasi tikus yang ada di dalam bangunan.


GARANSI

Mengingat adanya sifat & perilaku khusus dari berbagai jenis hama yang ada, maka perlu adanya suatu garansi yang diberikan Terminix kepada pelanggannya sebagai berikut :

a. Untuk tikus, kecoa, semut, laba-laba dan lipan – kami akan berusaha mengeliminasi populasinya pada setiap kunjungan, dan apabila masih terdapat masalah selama masa kontrak serta akan melakukan kunjungan tambahan TANPA DIKENAKAN BIAYA TAMBAHAN.

b. Untuk serangga terbang (nyamuk dan lalat) – Terminix akan berusaha mengeliminasi populasinya pada setiap kunjungan, akan tetapi mengingat daya jelajah dan mudahnya hama ini mere-infestasi ke dalam bangunan, kami TIDAK dapat memberikan kunjungan tambahan tanpa dikenakan biaya tambahan. Jakarta Pest Control akan merekomendasikan instalasi alat pembasmi serangga seperti fly catcher, black hole dll sebagai penambahan dengan sistem beli/sewa.


PENGENDALIAN RAYAP (TERMITE CONTROL)

Cakupan Hama          :  Semua Jenis Rayap Tanah (Subterranean Termites) 
Metode                      :  Chemical Barier System ( system chemical/system suntik )
                                      Termite Baiting System ( System Umpan )

A. Chemical Barier System ( CBS ) / Sistem Injeksi Rayap
Aplikasi CBS dapat dilakukan untuk bangunan yang belum berdiri (Pra Konstruksi) maupun bangunan yang sudah jadi (Post Konstruksi) menggunakan Termitisida yang terpilih sehingga selain mengeliminasi rayap yang ada system ini juga sekaligus melindungi serangan rayap dikemudian hari.

B. Termite Baiting System ( TBS ) / Sistem Pengumpanan Rayap
Aplikasi TBS dilakukan apabila system CBS tidak dapat dilakukan atau dianggap system CBS tidak dapat maksimal di suatu tempat. Adapun system TBS ini adalah pemasangan umpan di jalur aktif rayap yang diharapkan rayap aktif jenis pekerja yang ada memakan umpan yang dipasang dan mentransfer keseluruh koloni sehingga satu koloni tereliminasi.



Sistem injeksi rayap, Injeksi anti rayap pada bangunan yang sedang dikerjakan

 Sistem injeksi rayap, Injeksi anti rayap pada bangunan yang sedang dikerjakan Sistem injeksi rayap, Injeksi anti rayap pada bangunan yang s...