![]()  | 
| Sistem Injeksi Rayap | 
Untuk melaksanakan Integrated Pest Management diperlukan langkah-langkah awal sebagai berikut:
Ø Inspeksi hama.
Ø Indentifikasi hama.
Ø Seleksi cara-cara pengendalian hama.
Ø Pelaksanaan pengendalian hama.
Ø Evaluasi
Konsep Integrated Pest Management yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Kombinasi beberapa metode pengendalian
Tujuan mengkombinasikan metode pengendalian adalah:
Ø Lebih cepat.
Ø Lebih berhasil.
Ø Tahan Lama.
b. Ekonomis
Tujuannya agar biaya yang dikeluarkan harus seimbang dengan hasilnya, harus efektif, tepat guna dan tepat sasaran.
c. Aman
Dalam pelaksanaan pengendalian tidak ada efek sampingan yang merugikan kesehatan dan lingkungan.
d. Mengeliminasi hama
Integrated Pest Management adalah suatu sistem untuk mengeliminasi hama pada suatu area sehingga hama tidak berasal dari dalam area tersebut kemudian dilakukan monitoring untuk membunuh hama yang datang dari luar, sehingga target eliminasi hama dapat tercapai.
2. Sanitasi
Hama akan selalu ada apabila masih terdapat persediaan makanan, air dan tempat tinggal.
Sanitasi lingkungan yang baik dapat mencegah hama berkembang biak secara cepat dan sangat membantu berhasil atau tidaknya program Integrated Pest Management.
Tindakan yang perlu dilakukan dalam sanitasi lingkungan adalah :
Ø Pemeriksaan air bersih.
Ø Pengawasan pembuangan air kotor.
Ø Pengendalian serangga dan tikus.
Ø Pengawasan pembuangan sampah.
Ø Pengendalian pencemaran.
PROSEDUR PEKERJAAN
Metode : Integrated Pest Management
a. Initial Treatment (bulan I)
b. Regular Treatment (bulan II - XII)
Masa kontrak : min. 1 tahun
Cakupan hama :
a. Tikus ( Semua Jenis Tikus )
b. Serangga merayap (semua jenis kecoa, semut, laba-laba, lipan dll)
c. Serangga terbang (lalat, nyamuk dll).
Prosedur pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Initial Treatment
Pengendalian hama secara menyeluruh dengan tujuan untuk mengeliminasi populasi hama yang ada. Initial Treatment akan disertai juga dengan saran dan rekomendasi tentang perbaikan sanitasi, penutupan akses masuk hama, pemindahan sarang dan saran lainnya guna mendukung keberhasilan pengendalian.
b. Regular Treatment
Pengendalian hama dengan metode “Inspected-Treated” dengan tujuan untuk mencegah dan memonitor re-infestasi hama yang berasal dari lingkungan sekitar. Dengan regular treatment ini diharapkan pertumbuhan populasi hama baru dapat dihentikan sejak dini. Regular Treatment akan disertai juga dengan saran dan rekomendasi tentang perbaikan sanitasi dll yang ditemukan saat inspeksi dan monitoring rutin.
Untuk pengendalian tikus, dilakukan pengendalian terpadu dengan metode “3 Rings Monitoring System” yaitu :
a. Ring I pada sekeliling pagar (sisi dalam) bangunan, bertujuan untuk memonitor, mencegah masuknya tikus dari lingkungan sekitar ke halaman dan mengeliminasinya.
b. Ring II pada sekeliling dinding (sisi luar) bangunan, bertujuan untuk memonitor, mencegah masuknya tikus dari halaman ke dalam bangunan dan mengeliminasinya.
c. Ring III pada sekeliling dinding ruang dalam bangunan, bertujuan untuk memonitor sekaligus mengeliminasi tikus yang ada di dalam bangunan.
GARANSI
Mengingat adanya sifat & perilaku khusus dari berbagai jenis hama yang ada, maka perlu adanya suatu garansi yang diberikan Terminix kepada pelanggannya sebagai berikut :
a. Untuk tikus, kecoa, semut, laba-laba dan lipan – kami akan berusaha mengeliminasi populasinya pada setiap kunjungan, dan apabila masih terdapat masalah selama masa kontrak serta akan melakukan kunjungan tambahan TANPA DIKENAKAN BIAYA TAMBAHAN.
b. Untuk serangga terbang (nyamuk dan lalat) – Terminix akan berusaha mengeliminasi populasinya pada setiap kunjungan, akan tetapi mengingat daya jelajah dan mudahnya hama ini mere-infestasi ke dalam bangunan, kami TIDAK dapat memberikan kunjungan tambahan tanpa dikenakan biaya tambahan. Jakarta Pest Control akan merekomendasikan instalasi alat pembasmi serangga seperti fly catcher, black hole dll sebagai penambahan dengan sistem beli/sewa.
PENGENDALIAN RAYAP (TERMITE CONTROL)
Cakupan Hama          :  Semua Jenis Rayap Tanah (Subterranean Termites) 
Metode                      :  Chemical Barier System ( system chemical/system suntik )
                                      Termite Baiting System ( System Umpan )
A. Chemical Barier System ( CBS ) / Sistem Injeksi Rayap
Aplikasi CBS dapat dilakukan untuk bangunan yang belum berdiri (Pra Konstruksi) maupun bangunan yang sudah jadi (Post Konstruksi) menggunakan Termitisida yang terpilih sehingga selain mengeliminasi rayap yang ada system ini juga sekaligus melindungi serangan rayap dikemudian hari.
B. Termite Baiting System ( TBS ) / Sistem Pengumpanan Rayap
Aplikasi TBS dilakukan apabila system CBS tidak dapat dilakukan atau dianggap system CBS tidak dapat maksimal di suatu tempat. Adapun system TBS ini adalah pemasangan umpan di jalur aktif rayap yang diharapkan rayap aktif jenis pekerja yang ada memakan umpan yang dipasang dan mentransfer keseluruh koloni sehingga satu koloni tereliminasi.

No comments:
Post a Comment