Tuesday, September 11, 2018

Rayap perusak tanaman




Serangga rayap pada tanaman bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan akan mengganggu perakaran tanaman. Jika perakaran tanaman terganggu, supplai hara dan air akan terhambat, serta tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit. Jika dilihat sepintas, serangan rayap pada tanaman tidak bisa dipantau secara cermat sejak awal. 

Serangan rayap perusak pada tanaman biasanya dimulai dari akar atau leher akar, kemudian merembet ke bagian batang tanaman melalui liang kembara yang dibangun rayap. Indikasi lanjut adanya serangan rayap pada tanaman adalah terjadinya perubahan warna daun akibat terganggunya metabolisme tanaman yang akan menyebabkan tanaman mati.

Dari semua jenis rayap yang ada, tidak kurang dari 300 jenis rayap di dunia yang akan berperan sebagai hama perusak tanaman, baik tanaman pertanian, tanaman hias, tanaman perkebunan, maupun tanaman kehutanan. Di Indonesia ada 20 jenis rayap yang dikenal sebagai rayap perusak tanaman. Berikut ini diantaranya :
a. Coptothermes
Jenis rayap ini sebagian besar menyerang tanaman perkebunan seperti kelapa, karet, kelapa sawit, dan kakao. Rayap coptothermes termasuk jenis hubteran dari famili 

Rhinothermitidae. Mereka hidup di dalam tanah yang banyak mengandung bahan berlignoselulosa seperti kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang sudah 

mati maupun yang masih hidup. 

Di daerah Sumatra, jenis rayap perusak ini juga menyerang beberapa perkebunan karet, terutama tanaman karet yang berumur 1 sampai 2 tahun hingga menyebabkan kematian. Rayap perusak ini merupakan jenis yang menyerang tanaman karet yang masih hidup di Indonesia dan Malaysia. Bahkan, rayap perusak ini juga menyerang kebun tanaman buah seperti pepaya, durian, mangga, apel, dan anggur. Di samping itu jenis rayap ini menyerang tegakan pinus merpusii dan pinus karibae. 

Tanaman yang terserang rayap jenis coptothermes secara kasat mata masih terlihat hidup. Namun, tanaman tersebut sebenarnya sudah tidak memiliki kekuatan untuk menahan tiupan angin yang besar sehingga mudah tumbang.


b. Neothermes tectonae
Rayap ini kebanyakan meyerang tegakan jati (tectona grandis). Rayap neothermes tectonae (famili Kalothemitidae) termasuk jenis rayap pohon yang menyerang pohon hidup. Rayap ini bersarang di dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Ciri tanaman jati yang terserang rayap Neothermes tectonae adalah timbulnya pembengkakan di bagian batang (batang bonggol). Sebenarnya, di dalam kayu jati mengandung zat anti rayap alami yang disebut tectouinon. Namun, rayap jenis ini masih mampu menembus ke dalam batang tegakan jati yang masih banyak mengandung selulosa. 

Serangan rayap neothermes tectonae semakin menghebat dalam beberapa dekade terakhir. Di daerah Jawa Timur, total kerugian ekonomi akibat serangan rayap perusak mencapai 45,4 milyar rupiah. DI daerah KPH kebon harjo, rayap menyerang hampir 60% dan 70% tegakan jati yang berumur 30 dan 40 tahun. 

c. Macrothermes Gilvus
Tanaman yang banyak diserang oleh jenis rayap perusak ini adalah kayu putih (melaleckaleucadendron). Kayu putih mampu menghasilkan minyak atsiri yaitu minyak kayu putih (cajeput oil). Seperti jenis rayap perusak lainnya, serangan rayap macrothermes gilvus pada tanaman kayu putih menyebabkan kerusakan dan kematian hampir 60%. Keadaan ini sangat merugikan karena dapat menurunkan produktifitas minyak kayu putih yang merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Indonesia.

Rayap macrothermes gilvus juga menyerang tanaman perkebunan lainnya seperti kelapa dan kelapa sawit. Namun, tingkat serangannya tidak sampai menyebabkan kematian pada tanaman.

Pengumpanan rayap di dalam rumah

Rayap pada dasarnya adalah serangga daerah tropika dan subtropika. Namun sebarannya kini cenderung meluas ke daerah sedang (temperate ) de...