Thursday, September 3, 2015

Kayu Keropos Dimakan Rayap

Kayu Keropos Dimakan Rayap

Kayu Keropos Dimakan Rayap

Satu keturunan rayap selalu hidup dalam satu kelompok yang disebut koloni dengan pola hidup sosial.Satu koloni terbentuk dari sepasang laron (alates) betina dan jantan yang mampu memperoleh habitat yang cocok yaitu bahan berselulosa untuk membentuk sarang utama. Individu betina pertama yang disebut ratu meletakkan beribu-ribu telur yang kemudian menetas dan berkembang menjadi individu-individu yang berbeda bentuk berupa kasta-kasta dan individu muda yang disebut larva. 
Adapun istilah dari sifat dan perilaku rayap antara lain :
Traphalaxis yaitu transfer material (makanan)
Proctodeal yaitu transfer material melalui mulut
Foraging adalah perilaku rayap yang suka mengembara mencari makanan secara kontinu dan dilakukan secara acak.
Cryptobiotik adalah sifat rayap yang peka terhadap cahaya, suka pada tempat yang serta terlindung dari cahaya dan sinar matahari.

Siklus Hidup Rayap
Dalam perkembangannya, rayap mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) yang disebut metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidupnya diawali dari telur yang akhirnya berubah menjadi rayap muda atau nimfa. Selanjutnya nimfa akan berdeferensiasi menjadi individu kasta pekerja, prajurit, calon raja dan calon ratu (kasta reproduktif primer).

Penggolongan rayap
Berdasarkan lokasi sarang atau tempat tinggalnya, rayap dapat digolongkan dalam tiga tipe yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering dan rayap tanah. Diantara ketiga jenis rayap tersebut, tipe yang paling banyak menimbulkan kerugian adalah kelompok rayap tanah dan rayap kayu kering. Selain tiga jenis rayap tersebut juga ada sebagian ahli yang menggolongkan rayap dalam lima jenis rayap prusak kayu yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering, rayap tanah, rayap pohon dan rayap subteran.

Rayap kayu Lembap (damp wood termite)
Rayap kayu lembap menyerang kayu mati dan lembap. Rayap ini bersarang dalam kayu tetap tidak berhubungan dengan tanah. Adapun beberapa ciri rayap ini adalah :
Serangannya pada kayu yang basah atau lembap atau pohon mati yang membusuk.
Sarangnya berada di dalam kayu yang membusuk atau basah seperti tonggak kayu atau kayu gelondongan.
Ukuran tubuh rayap rajurit 2,5 kali lebih besar dari rayap tanah.
Pupolasinya lebih kecil dari rayap tanah.
Populasinya lebih kecil dari rayap tanah.
Rayap ini tidak mempunyai kasta pekerja sehingga tugas kasta pekerja dilaksanakan oleh nimfa.
Ukuran palet lebih besar dan berwarna gelap. Palet digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tunnel untuk menjaga kelembapan.

Rayap kayu kering (dry wood termite)
Rayap kayu kering hidup dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umumnya dapat dijumpai di rumah-rumah terutama pada perabot seperti lemari, meja, kursi dll. Seperti halnya rayap kayu lembap, rayap ini pun tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya kering.
Rayap kayu kering dapat memasuki kayu yang terbuka di atas tanah secara langsung dari udara. Sekali dapat memasuki kayu, rayap tersebut dapat hidup dalam kayu dengan kandungan air 5-6%. Adapun beberapa ciri rayap kayu kering adalah :


Serangannya pada kayu kering seperti komponen kayu pada bangunan dan furnitur.
Tanda serangannya tampak dari adanya butir-butir kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau kayu yang diserang.
Rayap ini tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya di dalam kayu kering. Contoh jenis ini cryptotermes sp.
Jumlah populasi dalam satu koloni lebih sedikit dibanding rayap tanah.

Rayap tanah
Rayap tanah bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu dan humus. Macrotermes dan odontotermes merupakan rayap subteran yang sangat umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya. Jenis-jenis rayap tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia berasal dari famili termitidae. Adapun ciri-ciri rayap tanah adalah :
Umumnya hidup di dalam tanah yang banyak mengandung kayu atau bahan organik lainnya yang mengandung selulosa.
Dibutuhkan kelembapan tinggi.
Rayap ini membangun terowongan menuju sumber makanan.
Jumlah populasi dalam satu koloni umumnya lebih besar dari jenis rayap kayu kering.
Jenis-jenis rayap ini sangat ganas karena dapat menyerang obyek berjarak hingga 200 meter dari sarangnya.
Untuk mencapai kayu sasarannya, rayap ini dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa sentimeter dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya.
Jenis rayap yang termasuk kelompok rayap tanah ini bersal dari genus macrotermes, microtermes, odontotermes, schedorhinotermes dan coptotermes.

Inspeksi Serangan Rayap
Sering kali penghuni rumah atau bangunan tidak peduli dengan kejadian pada komponen bangunannya atau pada perabotannya. Padahal tanda-tanda awal dari serangan rayap sudah ada. Kebanyakan pemilik rumah hanya membersihkan saja karena dianggap sebagai kotoran. Untuk memudahkan pemilik rumah mengetahui adanya serangan rayap berikut deberikan beberapa tanda atau ciri aktivitas rayap tanah yang menyerang bangunan yaitu :
Ditemukan adanya liang kembara (tunnel) terutama rayap tanah.
Terdapat kerusakan pada kayu.
Ditemukan adanya laron.
Dengan memukul-mukul bagian kayu baik kayu abik kusen maupun rangka atap akan terasa ringan atau nyaringbunyinya bila sudah di dalam kayu sudah keropos walaupun bagian luar terlihat utuh.

Kondisi yang menunjang Inspeksi Rayap
Kondisi unjang adanya inspeksi rayap dan pencapaian serangan pada objeknya antara lain :
Adanya retakan pada dinding beton pondasi.
Adanya penetrasi kayu / obyek yang langsung berhubungan dengan tanah.
Ventilasi udara tidak baik.

Untuk mencapai sasaran, rayap melakukan hal-hal sebagai berikut :
Rayap membangun pipa perlindungan (sheltertubes) dari tanah hingga ke obyek seragan melalui celah atau retak kecil (minimum 0,4 mm) misalnya pada pondasi bangunan / dinding.
Rayap menembus obyek-obyek penghalang seperti plastik, logam tipis dll walaupun penghalang tersebut bukan merupakan obyek makanannya.

Banyak cara yang dilakukan untuk menghentikan aktivitas rayap misalnya dengan penggunaan pestisida anti rayap. Pestisida ini sudah direalisasikan melalui tanah maupun pengawetan kayu. Tujuannya adalah untuk membentuk penghalang kimia yang dapat menghentikan aktivitas koloni rayap yang sering memangsa kayu. 

Metoda pengendalian rayap
Dengan semakin berkembangnya teknologidan semakin dan semakin inovatifnya rayap menyerang bangunan gedung maka semakin berkembang pula termitisida, peralatan yang digunakan dan cara penanganannya. Termitisida merupakan bahan kimia untuk membasmi rayap. Namun sebenarnya ada beberapa metoda pengendalian rayap yang sangat merugikan antara lain :

Pengendalian secara fisik
Cara pengendalian ini dilakukan dengan membentuk penghalang (barrier) di bawah lapisan tanah bangunan untuk mencegah penetrasi rayap ke dalam bangunan. Bahan yang digunakan sebagai penghalang antara lain pasir, perlit, granit, mesh stainless steel dll. 

Pengendalian dengan cara hayati
Pengendalian dengan cara hayati menggunaka musuh alami dari rayap misalnya nematoda, jamur dan bakteri.

Pengendalian dengan cara kimia
Pengendalian dengan cara kimia juga biasa disebut pengendalian dengan memberikan perlakuan bahan kimia pada lapisan tanah. Prinsip dasar pengendalian ini adalah pembentukan barrier dari bahan kimia pada lapisan tanah untuk mencegah penetrasi rayap ke dalam bangunan.

Aplikasi Pengendalian Rayap dengan Cara Kimia
Pengendalian rayap dengan cara kimia ini adalah dengan memberikan racun kimia melalui tanah maupun pengawetan kayu. Bahan kimia yang diberikan adalah pestisida anti rayap yang disebut dengan termitisida. Pestisida anti rayap disuntikkan ke dalam tanah di sekeliling bangunan dengan tujuan untuk membuat pagar kimia sehingga dapat dicegah naiknya koloni rayap dari dalam tanah ke atas bangunan. Cara ini lebih efektif walaupun dianggap kurang ramah lingkungan.

Berdasarkan cara aplikasi metoda pengendalian cara kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebelum masa konstruksi atau sebelum rumah dibangun dan sesudah masa konstruksi atau sesudah rumah dibangun.

Sebelum rumah dibangun (preconstruction)
Aplikasi pengendalian rayap ini merupakan metoda pengendalian yang diarahkan pada rumah atau bangunan yang sedang dalam pembangunan atau belum jadi. Tahapanannya sebagai berikut :
Pemberian perlakuan pada lubang pondasi dan pada pondasi yang telah terpasang sebelum tanah diurug dengan dosis aplikasi 5 liter / meter persegi dan konsentrasi larutan sesuai petunjuk pada label kemasan.
Pemberian perlakuan pada tanah yang akan dipasang lantai dengan dosis aplikasi 5 liter / meter persegi dan konsentrasi larutan sesuai petunjuk label pada kemasan.
Pemberian perlakuan pada kayu dengan cara vakum tekan, perendaman, penyemprotan atau pelaburan yang menggunakan konsentrasi larutan sesuai petunjuk pada label kemasan.

Setelah rumah dibangun (postconstruction)
Pada rumah yang sudah dibangun, pengendalian rayap diarahkan ke bangunannya. Adapun pengendalian rayap terseburt dapat dilakukan dengan cara injeksi pada pondasi, penyemprotan atau peaburan komponen kayu bangunan dan pemberian umpan.

Perlakuan injeksi pada pondasi
Lakukan pengebran pada sisis kiri dan kanan pondasi dengan jarak antar lubang 30 - 40 cm, jarak pengebran dari dinding sekitar 15 cm dan kedalaman lubang harus mencapai tanah.
Injeksikan larutan bahan kimia ke dalam lubang yang telah tersedia. Jumlah larutan yang diinjeksikan sebanyak 5 liter per linear meter atau 2 liter larutan per lubang. Konsentrasi larutan tergantung pada jenis bahan kimia yang digunakan dan biasanya tercantum pada label kemasan.
Lakukan penutupan lubang injeksi setelah proses injeksi selesai dilakukan. Warna bahan tutup sebaiknya sesuai dengan warna lantai.

Dari 4.000 jenis kayu yang ada di Indonesia hanya 10% saja yang tahan terhadap serangan rayap diantaranya kayu ulin, merbau, sengon dan kayu laut. Kayu jati termasuk tahan rayap tapi tidak sebaik kayu ulin.Sayangnya, kayu kayu yang tahan terhadap serangan rayap ini sudah langka dan mahal harganya. Kayu tersebut memiliki zat ekstraktif yang bersifat racun bagi jamur dan rayap. Sebetulnya semua jenis kayu memiliki zat tersebut. Namun zat itu bisa habis tercuci oleh bahan pelarut umum seperti air hujan, metanol, air panas, air dingin dsb.

Pertambahan penduduk akan mengakibatkan jumlah rumah meningkat. Akibatnya. banyak hutan yang dibuka untuk pemukiman padahal hutan adalah habitat asli rayap. Karena rayap tidak dapat menemukan ranting sebagai bahan makanan maka kusen pintu, jendela sampai perabot rumah tangga menjadi sasaran rayap. Hal ini menimbulkan banyak kerugian bagi kita.

Kemudian ditemukanlah teknologi anti rayap yaitu dengan teknologi umpan rayap. Konsepnya adalah memberi rayap makanan berupa kertas atau bahan lain yang sudah diperkaya dengan semacam enzim yang mengandung Hexaflumoron. 

Untuk memusnahkan rayap digunakan produk anti rayap yang menggunakan Hexaflumoron. Jika Hexaflumoron ini termakan rayap maka 8 minggu kemudian ketika rayap akan berganti kulit, kulit lamanya akan pecah dan kulit barunya tidak akan terbentuk lagi. Rayap itu kemudian megalami dehidrasi )kekeringan) dan mati. Pola pemusnahan rayap dengan sistem tadi dikenal dengan sistem umpan rayap. Sistem umpan rayap ini memakai zat mematikan yang tidak dikenali rayap dan ramah lingkungan. DI samping tidak meracuni lingkungan karena tidak ada penyemprotan yang menyebarkan racunkemana-mana juga lebih aman bagi interior karena tidak menebarkan bau dan tidak merusak lantai atau dinding karena tidak dilakukan pengeboran.

Sistem umpan rayap inilah yang pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan jasa anti rayap. Sistem umpan rayap ini diterapkan jika ditemukan jalur rayap aktif. Umpan rayap tersebut dapat dipasang pada jalur rayap aktif agar rayap jenis pekerja memakan tissue / kertas yang mengandung Hexaflumoron dan menyebarkannya ke semua koloni rayap. Masa eliminasi total koloni rayap biasanya berkisar antara 3 sampai 6 bulan tergantung dari jumlah populasi pada koloni rayap tersebut. Dalam hal ini kita tidak dapat menghitung dengan pasti jumlah rayap dalam satu koloni. Semakin banyak populasi rayap maka akan semakin lama proses eliminasi rayap tersebut.


Sistem Pengumpanan Rayap ini diterapkan pada bangunan yang sudah terkena serangan rayap. Umpan rayap dipasang pada jalur rayap aktif. Pada umpan rayap tersebut terdapat tissue yang mengandung hexaflumoron yang dapat mematikan rayap secara perlahan-lahan. Hal ini diharapkan agar rayap tersebut dapat mati secara bersamaan yang ada dalam satu koloni.

Demikian sekilas tentang rayap dan penanganannya. 

Semoga Bermanfaat.

Terima kasih.

CV Jakarta Inti Nusa
Jl. Pulomas 2C No. 14
Jakarta Timur
Phone : 021-9604.6408
Mobile : 0813.8650.1642
Pin BB : 578b8B62

Pengumpanan rayap di dalam rumah

Rayap pada dasarnya adalah serangga daerah tropika dan subtropika. Namun sebarannya kini cenderung meluas ke daerah sedang (temperate ) de...