Koloni rayap lebih suka tinggal di tanah yang liat dari pada di tanah berpasir yang sedikit mengandung bahan organik. Namun, ada jenis rayap seperti amitermes dan psammotermes yang mampu hidup di daerah gurun pasir. Di daerah berpasir, rayap mampu meningkatkan infiltrasi air dan mengembalikannya ke bagian atas tanah.
Tanah sangat berperan penting sebagai tempat hidup dan untuk mengisolasi rayap dari perubahan suhu dan kelembapan yang cukup ekstrem. Keberadaan rayap dalam tanah karena rayap mampu mengubah tekstur tanah dan mendistribusikan bahan organik.
Aktivitas rayap dapat mengubah keadaan vegetasi melalui modifikasi profil dan sifat kimia tanah. Contohnya di sekitar sarang rayap macrotermes banyak mengandung silika sehingga hanya jenis tumbuhan tertentu yang dapat tumbuh di sekitar sarang rayap tersebut. Kejadian ini mirip dengan peristiwa allelopaty. Allelopaty adalah pengeluaran zat kimia tertentu yang mampu menghambat pertumbuhan jenis tanaman lain di sekitar tanaman utama. Contohnya, serasah daun pinus yang mengandung silika ternyata mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain di sekitar serasah daun pinus. Tumbuhan lain yang memiliki sifat allelopaty adalah alang-alang.
Di daerah gurun Afrika Selatan, rayap Hodotermes berperan dalam proses siklus nutrisi tanah. Aktivitas rayap membawa air ke daerah yang ditumbuhi tanaman sangat menguntungkan karena ketersediaan air bagi tanaman menjadi lebih banyak. Koloni Macrotermes yang besar di habitat Savana mampu membentuk kondisi permukaan yang berbeda dan akhirnya berpengaruh terhadap vegetasi yang ada. Dengan demikian, keberadaan koloni rayap di suatu habitat mampu mempengaruhi bentuk vegetasi yang tumbuh dan berkembang di sektor koloni itu.
No comments:
Post a Comment