Thursday, May 9, 2019

Koloni rayap mencari makanan

Rayap merupakan salah satu spesies dari kelas insekta yang memiliki bentuk seperti semut yang lebih dikenal dengan sebutan semut putih atau anai-anai atau rinyuh.Rayap ini dikenal sebagai hama, tidak banyak orang yang tahu manfaat dari rayap ini yang menguntungkan untuk manusia.

Di dunia ini rayap memiliki 3.000 spesies dan yang hidup di Indonesia sekitar 200 spesies. Salah satunya adalah rayap tanah yang mudah diketahui karena bangunan sarangnya yang unik. Bentuk sarang rayap tanah ini seperti gundukan tanah atau bukit kecil yang ukurannya beragam tergantung umur kolonirayap yang hidup di dalamnya. Konstruksi sarang tersebut sangat kokoh dan tahan terhadap hujan dan panas matahari. 


Koloni rayap dapat menembus tembok / dinding rumah agar bisa naik dari pondasi sampai ke atap rumah. Tujuannya adalah untuk mencari makanan. Dala video di atas terlihat gundukan tanah yang dibangun oleh koloni rayap untuk menjadi terowongan / jalur masuk dalam suat bangunan / rumah.

Terlihat jelas bahwa satu koloni rayap itu berjumlah sangat banyak dan sulit dihitung. Koloni rayap terdiri dari 4 jenis rayap yaitu rayap tipe pekerja, prajurit, raja dan Ratu. Dalam hal ini yang bertugas mencari makanan adalah jenis rayap pekerja. Cara untuk memberantas koloni rayap yang sudah naik ke dalam bangunan adalah dengan sistem pengumpanan rayap. Dengan sistem pengumpanan rayap ini diharapkan koloni rayap tersebut dapat dieliminasi sampai tuntas sampai ke ratunya. Sistem pengumpanan rayap ini memnag memakan waktu yang agak lama. Biasanya dapat dieliminasi total sekitar 3 sampai 6 bulan.



Saturday, April 20, 2019

Jasa Anti Rayap dengan Sistem Pengumpanan Rayap dan Sistem Injeksi Rayap

CV Jakarta Inti Nusa melayani jasa pengendalian rayap untuk di rumah / kantor / pabrik / ruko dll.
Sistem pengendalian rayap yang kami terapkan ada 2 cara yaitu :
1. Sistem pengumpanan rayap
2. Sistem Injeksi rayap

Sistem Pengumpanan Rayap

Sistem pengumpanan rayap diterapkan bila koloni rayap sudah naik ke plafon / atap. Sistem pengumpanan rayap ini dipasang pada jalur rayap aktif. Masa eliminasi rayap rata-rata 3 bulan sejak instalasi pertama dipasang. Namun jangka waktu eliminasi rayap ini bersifat tidak tentu tergantung dari jumlah koloni rayap yang ada. Semakin banyak jumlah rayapnya maka akan semakin lama masa eliminasinya. Di sini kita memang tidak dapat menghitung dengan pasti jumlah rayap dalam koloni tersebut.

Sistem Injeksi Rayap

Sistem injeksi rayap ini kadang disebut juga sistem spraying atau penyemprotan rayap. Sistem injeksi rayap ini dapat diterapkan pada bangunan yang belum jadi dan pada bangunan yang sudah jadi. Pada bangunan yang belum jadi maka chemical anti rayap dapat disemprotkan pada bagian pondasi bangunan saat penggalian pondasi tersebut sehingga daya tahan terhadap rayap akan lebih lama (rata-rata 5 tahun).


Sedangkan pada bangunan yang sudah jadi maka harus dibor pada bagian sekeliling pondasi baik pada bagian dalam dan luar rumah. Sistem injeksi ini dapat mencegah rayap agar tidak dapat naik dari pondasi ke bagian atap / plafon rumah. Daya tahan terhadap rayap jika pada rumah yang sudah jadi ini rata-rata 3 tahun.



Monday, September 17, 2018

Rayap perusak bangunan





Jenis rayap perusak bangunan di Indonesia ada 3 family yaitu Kalothermitidae (rayap kayu kering), Thermitidae (rayap tanah), dan Rhinothermitidae (rayap kayu basah atau subteran). Suatu bangunan bisa hancur akibat adanya serangan rayap perusak ini. Rayap perusak bangunan tidak hanya menyerang bagian bangunan seperti kuda-kuda, kaso, atau reng, tetapi juga merusak arsip, furniture, kabel telepon, atau kabel listrik. 

Jenis rayap perusak  Coptothermes Curvignathus dari family Rhinothermitidae mampu menyerang suatu bangunan melalui berbagai cara :

1. Melalui lubang atau retakan kecil pada pondasi, celah dinding semen atau beton, lantai ubin atau keramik, tiang, pipa saluran air, atau kabel.

2. Melalui bagian bangunan dari kayu yang berhubungan dengan tanah. 

3. Menembus penghalang fisik seperti plat logam atau plastik.

Rayap Coptothermes Curvignathus merupakan rayap perusak yang menimbulkan tingkat serangan paling ganas. Tidak mengherankan jika mereka mampu menyerang hingga ke lantai atas suatu bangunan bertingkat. Serangan tersebut terjadi walaupun tidak ada hubungan langsung dengan tanah. Setelah menyerang, rayap perusak bangunan akan memperluas serangannya dengan membuat sarang yang cukup lembab. Perlu diketahui, rayap perusak bangunan merupakan jenis rayap yang memerlukan kelembaban yang cukup tinggi untuk mempertahankan hidupnya. 

Komponen kayu pada bangunan yang dipasang kurang dari 15 cm di atas lantai merupakan bagian pertama yang akan diserang rayap Coptothermes Curvignathus. Rayap ini akan masuk ke dalam kayu sampai bagian tengah yang memanjang searah dengan serat kayu melalui lubang kecil yang ada di permukaan kayu. Ada perilaku unik yang dilakukan rayap ini ketika menyerang kayu, yakni bagian luar kayu yang diserang tidak dirusak. Bagian luar kayu dijadikan pelindung dari serangan predator atau pemangsa.

Selain itu, digunakan untuk menghindari cahaya langsung (sifat kriptobiotik). Kriptobiotik adalah sifat rayap yang cenderung menyembunyikan diri dan tidak menyenangi cahaya secara langsung. 

Jenis rayap perusak lainnya adalah Cryptotermes cynocephalus light (rayap kayu kering) dari family Kalotermitidae. Cara penyerangan rayap ini berbeda dengan rayap tanah. Serangan rayap kayu kering ini tidak mudah dideteksi karena hidupnya terisolir di dalam kayu. Namun, ada tanda khusus serangan rayap kayu kering yang mudah dikenali dan biasa terlihat yaitu adanya butiran halus yang berwarna kecoklatan dengan ujung bulat di sekitar kayu yang terserang. Ekskremen tersebut merupakan kotoran rayap kayu kering sisa hasil metabolisme rayap yang dibuang keluar sarangnya. Secara kasat mata, kayu yang terserang rayap Cryptotermes cynochepalus Light terlihat masih utuh dan mulus. Namun, jika permukaannnya ditekan atau ditekuk, kayu akan pecah karena bagian dalamnya sudah keropos.

Rayap kayu kering mampu menyerang melalui beberapa cara sebagai berikut :
1. Kayu terlebih dahulu diserang oleh rayap lain dan letaknya berdekatan.
2. Melalui laron (kasta rayap reproduktif) yang terbang keluar dari sarangnya dan hinggap di kayu yang tidak terlindungi. Di kayu tersebut, laron akan menetap dan berkembang biak untuk membangun koloni baru. Walaupun menyerang komponen kayu pada bangunan, mereka tidak akan menyerang barang berlignoselulosa lainnya seperti arsip, buku, atau lukisan.

Family Termitidae memiliki beberapa jenis rayap yang sering merusak bangunan, diantaranya Microtermes Spp, Macrotermes, dan Odontotermes Spp. Ketiga jenis rayap perusak tersebut merupakan jenis rayap tanah. Tingkat serangan rayap ini tidak seganas serangan rayap kayu basah atau subteran (Coptotermes Curvignathus). Rayap dari family Termitidae biasanya bersarang di dalam tanah, terutama yang dekat dengan bahan yang banyak mengandung selulosa seperti kayu, timbunan sampah organik, humus, atau serasah.

Tuesday, September 11, 2018

Rayap perusak arsip, buku dan dokumentasi





Kenapa rayap bisa menyerang dan merusak arsip, buku dan dokumentasi lainnya yang umumnya disimpan di tempat khusus seperti lemari, filling cabinet, atau di dalam ruangan suatu bangunan? Pertanyaan tersebut sering muncul ketika telah melihat adanya serangan rayap pada arsip tersebut. Arsip atau dokumentasi tersebut sebagian besar terbuat dari kertas atau bahan yang mengandung selulosa lainnya yang merupakan sumber makanan rayap. 

Arsip, buku, dan dokumen lainnya yang telah diserang rayap menunjukan indikasi adanya tanda bekas gigitan rayap yang tepinya berwarna coklat dan abu-abu dan sering disertai tanah halus di sekitarnya. 

Arsip atau buku yang mudah terserang rayap biasanya yang tersimpan lama, tertumpuk di atas lantai atau di dalam lemari. Serangan rayap perusak bisa semakin parah jika kondisi suhu di tempat tersebut lembab, gelap, dan jarang dibersihkan. 

Beberapa jenis rayap perusak tersebut diantaranya Coptothermes curvignathus, microthermes inspiratus, camner, dan coptothermes pravians. Sebenarnya, tidak hanya rayap yang menyebabkan kerusakan pada arsip atau buku, tetapi masih ada beberapa jenis serangga perusak lainnya seperti kutu buku. Adanya serangan rayap pada arsip atau dokumen sangat merugikan. Apabila dokumen tersebut memiliki nilai sejarah dan sangat berharga seperti manuscript atau naskah kuno yang tersimpan di musium. 

Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rayap masuk ke dalam ruang dokumen sebagai berikut :
1. Menyimpan arsip atau dokumen di tempat penyimpanan yang terbuat dari kayu awet seperti jati, kayu yang telah diawetkan, atau bahan lain yang sukar ditembus rayap. 

2. Mengupayakan ruangan agar tidak lembab, saluran udara baik, cukup mendapat sinar matahari, serta bersih dari kertas bekas atau bahan berlignoselulosa lainnya yang tidak terpakai. 

3. Memeriksa arsip atau dokumen secara periodik agar serangan rayap dapat diketahui sejak dini. 

Sistem umpan rayap di dalam rumah dan di luar rumah





Sudah sejak lama rayap diidentikan dengan terjadinya kerusakan pada bangunan, komponen kayu dalam rumah, buku, arsip, dokumen serta beberapa jenis tanaman pertanian atau perkebunan yang tidak luput dari serangganya. Perlu diketahui, dari seluruh jenis rayap yang sudah dikenal (2000 jenis) yang terbagi dalam 7 famili, 15 sub-famili, dan 200 genus. Tidak semuanya bertindak sebagai hama perusak. Dari keseluruhan jumlah itu, jenis rayap perusak hanya 100. Jenis rayap yang termasuk alam 
kategori perusak ganas ada 47, yaitu 6 jenis dari famili Kalotermitidae (rayap kayu kering), 25 jenis dari famili Rhinothermitidae (rayap kayu basah), 1 jenis dari famili mastothermitidae (rayap tanah), dan 15 jenis dari famili termitidae (rayap tanah). 

Dari keterangan di atas sebagian besar rayap yang sudah teridentifikasi, tidak semuanyamerupakan jenis rayap perusak dan menjadi musuh manusia. Malah kalau diperhatikan, hampir semua jenis rayap yang dikenal itu menguntungkan manusia. Sebenarnya, rayap bisa berfungsi sebagai pembersih dan pengurai sampah alam di dalam hutan dan berperan untuk menyuburkan tanah. Selain itu, tidak semua rayap bersarang di tempat hunian manusia. Koloni rayap juga banyak ditemukan di hutan perkebunan, dan area lain yang bukan pemukiman manusia. Kasta rayap yang terlibat langsung dalam proses pengrusakan aset milik manusia adalah kasta pekerja. Berikut beberapa kategori rayap perusak berdasarkan jenis materi yang diserang :

A. Rayap perusak tanaman
Serangga rayap pada tanaman bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan akan mengganggu perakaran tanaman. Jika perakaran tanaman terganggu, supplai hara dan air akan terhambat, serta tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit. Jika dilihat sepintas, serangan rayap pada tanaman tidak bisa dipantau secara cermat sejak awal. 

Serangan rayap perusak pada tanaman biasanya dimulai dari akar atau leher akar, kemudian merembet ke bagian batang tanaman melalui liang kembara yang dibangun rayap. Indikasi lanjut adanya serangan rayap pada tanaman adalah terjadinya perubahan warna daun akibat terganggunya metabolisme tanaman yang akan menyebabkan tanaman mati.

Dari semua jenis rayap yang ada, tidak kurang dari 300 jenis rayap di dunia yang akan berperan sebagai hama perusak tanaman, baik tanaman pertanian, tanaman hias, tanaman perkebunan, maupun tanaman kehutanan. Di Indonesia ada 20 jenis rayap yang dikenal sebagai rayap perusak tanaman. Berikut ini diantaranya :
a. Coptothermes
Jenis rayap ini sebagian besar menyerang tanaman perkebunan seperti kelapa, karet, kelapa sawit, dan kakao. Rayap coptothermes termasuk jenis hubteran dari famili Rhinothermitidae. Mereka hidup di dalam tanah yang banyak mengandung bahan berlignoselulosa seperti kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang sudah mati maupun yang masih hidup. 

Di daerah Sumatra, jenis rayap perusak ini juga menyerang beberapa perkebunan karet, terutama tanaman karet yang berumur 1 sampai 2 tahun hingga menyebabkan kematian. 

Rayap perusak ini merupakan jenis yang menyerang tanaman karet yang masih hidup di Indonesia dan Malaysia. Bahkan, rayap perusak ini juga menyerang kebun tanaman buah seperti pepaya, durian, mangga, apel, dan anggur. Di samping itu jenis rayap ini menyerang tegakan pinus merpusii dan pinus karibae. 

Tanaman yang terserang rayap jenis coptothermes secara kasat mata masih terlihat hidup. Namun, tanaman tersebut sebenarnya sudah tidak memiliki kekuatan untuk menahan tiupan angin yang besar sehingga mudah tumbang.


b. Neothermes tectonae
Rayap ini kebanyakan meyerang tegakan jati (tectona grandis). Rayap neothermes tectonae (famili Kalothemitidae) termasuk jenis rayap pohon yang menyerang pohon hidup. 

Rayap ini bersarang di dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Ciri tanaman jati yang terserang rayap Neothermes tectonae adalah timbulnya pembengkakan di bagian batang (batang bonggol). Sebenarnya, di dalam kayu jati mengandung zat anti rayap alami yang disebut tectouinon. Namun, rayap jenis ini masih mampu menembus ke dalam batang tegakan jati yang masih banyak mengandung selulosa. 

Serangan rayap neothermes tectonae semakin menghebat dalam beberapa dekade terakhir. Di daerah Jawa Timur, total kerugian ekonomi akibat serangan rayap perusak mencapai 45,4 milyar rupiah. DI daerah KPH kebon harjo, rayap menyerang hampir 60% dan 70% tegakan jati yang berumur 30 dan 40 tahun. 

c. Macrothermes Gilvus
Tanaman yang banyak diserang oleh jenis rayap perusak ini adalah kayu putih (melaleckaleucadendron). Kayu putih mampu menghasilkan minyak atsiri yaitu minyak kayu putih (cajeput oil). Seperti jenis rayap perusak lainnya, serangan rayap macrothermes gilvus pada tanaman kayu putih menyebabkan kerusakan dan kematian hampir 60%. 

Keadaan ini sangat merugikan karena dapat menurunkan produktifitas minyak kayu putih yang merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Indonesia.

Rayap macrothermes gilvus juga menyerang tanaman perkebunan lainnya seperti kelapa dan kelapa sawit. Namun, tingkat serangannya tidak sampai menyebabkan kematian pada tanaman.


d. Rayap perusak lainnya
Selain jenis rayap perusak di atas, masih ada beberapa jenis rayap perusak lain yang cukup merugikan manusia yaitu famili Rhinothermitidae, Kalothermitidae dan Thermitidae. Tanaman yang diserang yaitu tanaman hias seperti mawar, tanaman musiman, tanaman tahunan, dan tanaman hortikultura. Ada juga beberapa jenis rayap perusak yang menyerang tanaman seperti tebu, teh, jeruk, kapas, cengkeh, dan kopi. Banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kerusakan yang diakibatkan serangan rayap perusak pada tanaman. Faktor tersebut diantarany kondisi tanaman, karakteristik habitat tanaman, dan tingkat referensi (kesukaan) rayap terhadap jenis tanaman tertentu.

Rayap perusak tanaman biasanya lebih sering menyerang tanaman eksotik (tanaman yang didatangkan dari luar daerah) dibandingkan dengan tanaman lokal. Selain itu, tanaman di daerah dataran rendah juga lebih sering terserang rayap dibandingkan dengan tanaman di dataran tinggi. Adanya serangan rayap pada tanaman tidak dapat dilihat sejak awal karena bagian yang biasa diserang ada di bawah permukaan tanah dan serangan dimulai dari akar tanaman. 

Adapun untuk Jasa pengendalian Rayap (termite control) adalah menggunakan :

I. SISTEM SEMPROT & INJEKSI
Metode : Chemical Barrier System (CBS)
a. Untuk bangunan yang belum dibangun (Pre-Construction Building). Injeksi di sekeliling pondasi yang berguna untuk mencegah rayap naik dari pondasi. Garansi anti rayap untuk bangunan yang belum dibangun adalah 5 tahun.
b. Untuk bangunan yang sudah dibangun (Post-Construction Building)
Cakupan hama : Semua Jenis Rayap Tanah (Subterranean Termites). Injeksi dengan mengebor lantai di sekeliling pondasi bangunan. Garansi anti rayap untuk bangunan yang sudah jadi adalah 3 tahun.

II. Sistem Pengumpanan
Metode ini ditujukan untuk mengatasi rayap yang sudah naik dari pondasi ke atap.
Cakupan hama : Rayap Tanah (Subterranean Termite) jenis Coptotermes Sp.
Garansi untuk system pengumpanan adalah 1 tahun / selama kontrak.

Untuk menentukan system mana yang akan diterapkan harus melalui proses survey ke lokasi terlebih dahulu. Surveyor kami akan menganalisa jenis rayap yang akan ditangani sehingga dapat ditentukan system penanganan rayap yang tepat sasaran.


Sistem injeksi rayap dan sistem pengumpanan rayap



JASA PENANGANAN ANTI RAYAP
INTEGRATED TERMITE MANAGEMENT  (SISTEM SEMPROT dan INJEKSI)

Metode  Chemical Barrier System (CBS) ditujukan untuk :
a. Untuk bangunan yang belum dibangun (Pre-Construction Building)
b. Untuk bangunan yang sudah dibangun (Post-Construction Building)
Cakupan hama : Semua Jenis Rayap Tanah (Subterranean Termites)


PROSEDUR PEKERJAAN

Prosedur pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pre- Construction

a. Foundation Treatment (Pondasi)
Ditujukan untuk membuat lapisan penghalang agar koloni rayap di bawah tanah tidak bisa masuk ke bangunan melalui pondasi/lantai.
Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
i. Dilakukan penyemprotan ke dalam galian pondasi dan dinding pondasi sebanyak + 5 liter/m2.
ii. Dilakukan penyemprotan pada tanah urug setelah pondasi terpasang secara bertahap hingga seluruh pondasi tertutup oleh tanah urug.

b. Soil Treatment (Lantai tanah)
Ditujukan untuk melindungi seluruh lantai bangunan dari kemungkinan naiknya rayap ke atas di kemudian hari.
Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
i. Penyemprotan dilakukan setelah proses urugan tanah selesai dan diratakan untuk membuat lantai kerja. Penyemprotan juga bisa dilakukan saat tanah urug sudah ditimbun dengan pasir lantai kerja.
ii. Dilakukan penyemprotan pada lapisan teratas tanah urug pada lantai bangunan sebanyak + 5 liter/m2.

c. Wood Treatment (Kayu)
Ditujukan untuk melapisi kayu dengan termitisida sebelum di-finishing untuk mencegah adanya serangan di kemudian hari.
Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
i. Dilakukan pelaburan/penyemprotan termitisida pada seluruh kusen kayu yang belum di cat pada bangunan, sesuai tahapan pembangunan.
ii. Dilakukan pelaburan/penyemprotan termitisida pada seluruh kayu struktur atap yaitu pada kuda-kuda dan plafon sebelum dipasang dengan tujuan agar pelaburan/penyemprotan dapat lebih menyeluruh.
iii. Larutan termitisida yang akan disemprotkan pada kayu itu sebanyak 0,3 ltr/m2.


2. Post-Construction

a. Foundation Treatment (Pondasi)
Ditujukan untuk membuat lapisan penghalang agar koloni rayap di bawah tanah tidak bisa masuk ke bangunan melalui pondasi/lantai.
Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
i. Dilakukan pengeboran lantai (diameter 8 mm) pada kedua sisi dari dinding pondasi setiap 30-40 cm, dengan 5 ltr larutan/m1 sesuai kondisi di lapangan.
ii. Larutan termitisida kemudian diinjeksikan ke tiap lubang ±(2 liter) sehingga membentuk ikatan lapisan penghalang di dalam tanah.
iii. Dilakukan penutupan lubang dengan semen berwarna serupa dengan warna lantai.

b. Soil Treatment (Lantai tanah)
Ditujukan untuk melindungi seluruh lantai bangunan dari kemungkinan naiknya rayap ke atas di kemudian hari.
Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
i. Penyemprotan dilakukan setelah proses urugan tanah selesai dan diratakan untuk membuat lantai kerja. Penyemprotan juga bisa dilakukan saat tanah urug sudah ditimbun dengan pasir lantai kerja.
ii. Dilakukan penyemprotan pada lapisan teratas tanah urug pada lantai bangunan sebanyak + 5 liter/m2.

c. Wood Treatment (Kayu)
Ditujukan untuk melapisi kayu dengan termitisida sebelum di-finishing untuk mencegah adanya serangan di kemudian hari.
Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
i. Dilakukan pelaburan/penyemprotan termitisida pada seluruh kusen kayu yang belum di cat pada bangunan, sesuai tahapan pembangunan.
ii. Dilakukan pelaburan/penyemprotan termitisida pada seluruh kayu struktur atap yaitu pada kuda-kuda dan plafon sebelum dipasang dengan tujuan agar pelaburan/penyemprotan dapat lebih menyeluruh.
iii. Larutan termitisida yang akan disemprotkan pada kayu itu sebanyak 0,3 ltr/m2.

Jalur aktif rayap pada tumpukan kardus




Rayap adalah jenis serangga yang telah menyerang hampir semua komponen banguanan terutama komponen kayu pada konstruksi bangunan atau furnitur. Serangan rayap ini seaka tidak mengenal waktu. Rayap menyerang selama 24 jam dan 7 hari non stop.
Di masyarakat Indonesia dikenal ada beragam jenis rayap dengan berbagai sebutan, salah satunya adalah semut putih, Rayap ini tidak bersayap dan berwarna keputih-putihan. DI masyarakat Sumatera rayap ini dikenal dengan sebutan anai-anai. DI masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan rangas. Sedangkan di Jawa Barat dikenal dengan nama rinyuh atau sumpiyuh.
Panjang tubuh rayap ini antara 4 -11 mm tergantung jenis rayapnya. Ada beberapa jenis rayap yang berpotensi menjadi perusak kayu pada bangunan gedung di beberapa daerah di Indoneisa. Di Jakarta misalnya, jenis rayap yang menyerang antara lain Microtermes Inspiratus, microtermes Incertides, Macrotermes gilvus, Ordontotermes Javanicus, Scedorhinotermes Javanicus, Coptotermes Curvignathus dan lain-lain.

Rayap telah diidentifikasi adala lebih dari 2.500 jenis rayap yang tersebar di seluruh dunia. Penyebaran rayap ini berhubungan dengan temperatur yang bertahan di dataran tinggi.
Daeran sebaran rayap hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari 2.500 jenis rayap yang ada di dunia, sudah ditemukan tidak kurang dari 200 spesies rayap dari berbagai genus di Indonesia sampai tahun 1970 (Tarumingkeng, 1971).
Rayap yang merupakan serangga berukuran kecil ini hidup berkelompok dalam ordo Isoptera (dari Bahasa Yunani : iso = sama; ptera = sayap).
Sebenarnya secara alamiah rayap bukanlah musuh, tetapi merupakan bagian siklus yang dapat membantu manusia untuk menjaga keseimbangan alam dengan cara menghancurkankayu menjadi unsur hara dalam tanah secara biotik. Namun, karena perubahan kondisi alam dan aktivitas manusia yang kurang menjaga lingkungannya maka rayap pun berubah menjadi musuh yang merugikan.

pada kondisi ideal, satu koloni rayap yang memiliki 60.000 rayap pekerja akan mampu mengkonsumsi habis kayu pinus sepanjang 40 cm berukuran 2 x 4 cm selama 118 - 157 hari (Kamble, 1997). Itulah sebabnya rayap mampu menimbulkan kerusakan cukup besar pada struktur bangunan gedung dalam kurun waktu sekitar 3 - 8 tahun.
Rayap memakan tanaman, pohon, kayu serta bahan makanan yang mengandung selulosa. Rayap hidup di tempat yang temperaturnya hangat dan karakteristik tanahnya subur.
Dengan memperhatikan kesukaan rayap tersebut maka pemilihan bahan komponen bangunan dan perencanaan konstruksinya harus mempertimbangkan kondisi perkembangan rayap di lokasi tersebut. Antisipasi terhadap rayap di bawah tanah harus dilakukan rekayasa bangun dengan konstruksi fondasi, dinding dan beton yang baik agar rayap tidak dapat menyerang kusen pintu dan bahan kayu lain melalui celah yang tidak dapat dilihat langsung oleh kasat mata.

Pembagian kasta Rayap
Rayap merupakan serangga sosial yang hidup dalam satu koloni. Sebuah koloni rayap selalu terdiri dari beberapa kasta yaitu kasta reproduktif yang terdiri dari seasang ratu dan raja, kasta peerja dan kasta prajurit.

Kasta Reproduktif
Rayap pada kasta ini teridir ratu dan raja
Tugas utamanya memperbanyak anggota koloni
Ratu dari beberapa jenis rayap mampu meletakkan 86.000 telur setiap hari
Kasta ini mampu bertahan hidup selama 6-20 tahun.
Pada koloni rayap yang kehilangan ratunya akan terbentuk ratu pengganti atau neoten.

Kasta Pekerja
Rayap pada kasta pekerja selalu sibuk selama 24 jam sehari.
Kasta ini bertugas mencari dan memberi makan anggota koloni lainnya, merawat ratu, menjaga telur, membangun dan memelihara sarang serta mengatur keseimbangan energi di dalam koloni
Kesukaannya mengembara secara kontimu dengan cara acak.

Kasta Prajurit
Kasta ini bertugas melindungi koloni dari bahaya atau gangguan luar, khususnya dari musuh-musuh alaminya seperti semut dan rayap dari koloni lainnya.
Komposisi dalam koloni berkisar 3-15% dari jumlah pekerja.

Di Indonesia pada umumnya ada tiga jenis rayap tanah yang paling sering menyerang bangunan antara lain rayap tanah jenis macrotermes, microtermes, dan coptotermes. Rayap tanah hidup dan berkembang biak optimal didalam tanah pada kedalaman 1 – 2 meter. Rayap membangun kerajaannya dengan cara berkoloni dan hidup secara berkasta. Kasta tertinggi adalah ratu dan raja, tentara, dan pekerja merupakan kasta terendah. Kasta pekerja yang bertugas merawat dan memberi makan kasta-kasta lain dalam satu koloni. Sifat transfer makanan dari rayap satu ke ribuan rayap lainnya adalah cara kerja mereka sehingga meyebabkan kecepatan kerusakan terhadap bahan bahan yang mengandung sellulosa seperti, kayu, kertas karpet, kabel dll yang merupakan makanan pokok rayap. Tingkat kerusakan dan daya jelajah dari tiga jenis rayap tanah yang paling hebat adalah jenis Coptotermes. Berdasarkan hasil survey dan kondisi bangunan yang sudah terinfestasi rayap maka kami merekomendasikan tindakan pengendalian dengan sistem pengumpan ( Termite baiting system ). 

Adapun keuntungan dari TBS ini sehingga kami merekomendasikan dengan system tersebut adalah :

A.  Termite Baiting System tidak akan mengganggu atau merubah struktur  bangunan yang ditempati. Dengan sistem ini tidak perlu melakukan pengeboran pada interior maupun exterior.
B.   Termite Baiting System tidak hanya membentengi bangunan dari serangan  rayap, namun dapat memusnahkan koloni rayap.
C.    Dapat memberikan proteksi dari serangan rayap selama mungkin.
D.    System ini sangat cocok untuk highrise building. 

METODE PELAKSANAAN TERMITE BAITING SYSTEM

Metode : Termite Baiting System (TBS) dengan menggunakan metode pengumpanan. 
Cakupan hama :   Rayap Tanah (Subterranean Termite) jenis Coptotermes Sp dan rayap jenis macro / micro.
PROSEDUR PEKERJAAN
a. Installation 
Dilakukan pemasangan sistem pengumpanan pada lokasi :
Above-Ground Station (AG)
Stasiun umpan yang dipasang langsung pada bangunan yang terserang. (hanya dipasang jika sudah ada serangan rayap aktif). Berisikan racun rayap berbentuk tissue yang disukai rayap.

In-Ground Station (IG)
Stasiun umpan yang ditanam ke dalam tanah di sekeliling bangunan setiap ± 5-8 m. Stasiun umpan berisikan kayu umpan untuk memancing rayap yang sedang mencari makanan.


b. Monitoring 
Dilakukan pemeriksaan rutin pada In-Ground Station tiap 2 minggu sekali. Jika ditemukan adanya serangan rayap aktif pada kayu umpan, maka kayu umpan diganti dengan recuit II.  Monitoring juga dilakukan pada Above-Ground Station untuk memastikan apakah umpan telah termakan dan jumlah umpan masih mencukupi sampai monitoring selanjutnya. Pada saat melakukan monitoring, dilakukan pula inspeksi pada area disekitar station dan area kritikal lainnya untuk mengetahui adanya infestasi rayap baru.

c. Elimination
Dilakukan pemeriksaan rutin & penambahan tissue di dalam In-Ground & Above-Ground Station tiap 2 minggu sampai koloni rayap habis tereliminasi (umumnya 3-6 bulan)


d. Monitoring Lanjutan
Setelah proses eliminasi koloni selesai, teknisi akan tetap melakukan monitoring pada Above-Ground Station dan mengganti Recruit II pada In-Ground Station dengan WMD / kayu umpan kembali. 

Pengumpanan rayap di dalam rumah

Rayap pada dasarnya adalah serangga daerah tropika dan subtropika. Namun sebarannya kini cenderung meluas ke daerah sedang (temperate ) de...